Yang meninggalkan takkan menangisi apa yang terjadi..kalaupun ada tidaklah sehebat yang ditinggalkan.Yang ditinggalkan itulah yang akan merasa kecewa,sedih,pilu dan sebagainya…itulah fitrah insan,kita suka meninggalkan tetapi kita tidak suka ditinggalkan..Tapi, ingatlah segala yang terjadi mungkin menguji,mungkin menduga,mungkin membalas segala kesalahan lampau kita.
Kita yang terpilih,bersyukurlah..bukan tanda kita didiskriminasi Tuhan, tapi itulah tanda prihatin Allah masih tersisa buat kita. Bersyukurlah kita diuji, bukankan yang manis itu nikmat..yang pahit itupun nikmat.Yang manis..moga ia kekal berkekalan dan yang pahit itu..pasti akan manis jua akhirnya. Jika kita mampu memikirkan hikmah disebalik apa yang terjadi,jadilah hamba yang berfikir. Allah mengurniakan akal untuk kita berfikir, setiap yang berlaku pasti ada sebab dan hikmahnya. Kita yang ditinggalkan..cubalah berfikir sejenak. Mengapa kita merintih dan bersedih atas nikmat yang telah diambil oleh Allah, bukankan Dia yang memiliki segalanya.
Cubalah kita fikirkan… kalau setiap nafas yang kita sedup dikenakan bayaran..mampukah kita melunaskan segala hutang-hutang ini kepada Allah. Terlalu banyak dan nikmat yang dikurniakan kepada kita…seringkah kita bersyukur?? Hanya satu nikmat yang diambil oleh Allah, kita seolah-olah hilang arah, hilang pedoman. Ingatlah, takkan terjadi pertemuan dan perpisahan tanpa izinNya. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang terbaik buat kita. Kita bertemu atas izinNya, dan kita berpisah jua atas kehendakNya.
Kita yang ditinggalkan…hulurkan kemaafan…disitu ada kedamaian. Kalau kita tidak belajar memaafkan perkara yang kecil, sukar bagi kita memaafkan perkara yang besar. Kita yang ditinggalkan, usah menipu diri. Sedih ..itu tidak dapat dibendung tetapi bisa dikawal.
Menyesal itu…takkan dapat merubah apa-apa anadai itu takdir Illahi. Kita harus tabah, kuat menghadapi realiti ini. Kalau sekecil inipun dugaan tak mampu kita hadapi, bagaimana nanti yan besar…
IMAN…seindah namanya,sewangi haruman,sesuci wadahnya,seterang pancaraanya, itulah pengubat jiwa yang lara….jiwa yang terluka. Allah berfirman didalam Surah AR-RAAD, ayat 28 …dengan mendekati Allah jiwa akan tenang.
No comments:
Post a Comment